JAKARTA - Polisi
meminta mahasiswa asal Papua tidak termakan isu yang meminta mereka
harus segera pulang ke Papua sebelum 20 November karena setelah tanggal
26 November tidak ada lagi angkutan menuju Papua.
"Isu-isu itu tidak perlu diperhatikan. Paling-paling kerjaan dari kelompok tidak bertanggung jawab yang ingin membuat kekacauan," kata Kepala Bagian Penerangan Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, Jumat (25/11) malam.
Ia mengimbau agar mahasiswa asal Papua yang ada di daerah Jawa atau daerah-daerah lain tetap fokus kuliah dan tidak termakan isu-isu ancaman dalam bentuk apa pun.
"Silahkan tetap beraktivitas dengan aman. Kalau pun dapat teror, silahkan lapor polisi setempat," tukas Boy.
Eksodus besar-besaran mahasiswa Papua terjadi pada 17 November lalu di Yogyakarta, Jakarta dan Bali. Untuk Yogyakarta sendiri diperkirakan, ada sekitar 7.000-an mahasiwa yang sudah pulang ke Papua.
"Mereka khawatir dengan intimidasi yang ditujukkan kepada mahasiswa asal Papua," terang Sagrim Hamah, salah seorang mahasiswa asal Papua di Yogyakarta, Jumat (25/11).
Intimidasi tersebut berisi ancaman agar mereka pulang sebelum tanggal 20 November. Pasalnya, setelah tanggal 26 November, tidak ada lagi angkutan yang menuju ke Papua. (*/OL-12)
Sumber: mediaindonesia
"Isu-isu itu tidak perlu diperhatikan. Paling-paling kerjaan dari kelompok tidak bertanggung jawab yang ingin membuat kekacauan," kata Kepala Bagian Penerangan Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, Jumat (25/11) malam.
Ia mengimbau agar mahasiswa asal Papua yang ada di daerah Jawa atau daerah-daerah lain tetap fokus kuliah dan tidak termakan isu-isu ancaman dalam bentuk apa pun.
"Silahkan tetap beraktivitas dengan aman. Kalau pun dapat teror, silahkan lapor polisi setempat," tukas Boy.
Eksodus besar-besaran mahasiswa Papua terjadi pada 17 November lalu di Yogyakarta, Jakarta dan Bali. Untuk Yogyakarta sendiri diperkirakan, ada sekitar 7.000-an mahasiwa yang sudah pulang ke Papua.
"Mereka khawatir dengan intimidasi yang ditujukkan kepada mahasiswa asal Papua," terang Sagrim Hamah, salah seorang mahasiswa asal Papua di Yogyakarta, Jumat (25/11).
Intimidasi tersebut berisi ancaman agar mereka pulang sebelum tanggal 20 November. Pasalnya, setelah tanggal 26 November, tidak ada lagi angkutan yang menuju ke Papua. (*/OL-12)
Sumber: mediaindonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar